Selasa, 14 Agustus 2012

Turbo Kit Kawasaki Ninja 250, Tambah 40 Persen Tenaga




Teknologi forced induction kini merambah ke motor. Kawasaki Ninja 250 jadi proyek yang sukses mengadopsi rumah keong untuk aplikasi harian.
Beberapa pemilik Ninja 250 jadi penasaran. “Dari segi spesifikasi, Ninja 250 memang memadai karena pakai 2 piston untuk flow turbin yang kontinyu.”

.

Turbocharger kecil memiliki air ratio ideal

Intercooler untuk mendinginkan udara bertekanan


Pompa Bensin elektrik elektrik agar bensin sampai ke karbu
Mesin Tetap Standar
Pasang turbocharger dengan perhitungan cermat. Kit-nya sendiri terdiri dari turbocharger, piping, intercooler, pompa bensin elektrik, fuel regulator, silicone hose, boost meter, dan karburator side draft.

Pemilihan produk yang sesuai spesifikasi mesin Ninja 250 juga perlu survei sekaligus trial and error lebih dulu. Seperti halnya pemilihan rumah keong ukuran kecil hasil berburu di lapak limbah. “Merek bisa apa saja yang penting perhatikan air ratio dan desain turbin”.

Kalau turbo ideal sudah ketemu, tinggal pikirkan instalasi sesuai kebutuhan. Pastinya karburator bawaan pabrik tak lagi terpakai karena karbu CV (constant velocity) kurang mumpuni saat ditembak udara bertekanan turbo.

Makanya men-swaping pakai karbu mobil tipe side draft. Kebetulan pakai merek Suzuki berdiameter venturi 32 mm. “Dimensi tak terlalu besar dan mudah bongkar-pasang. Kalo ada merek lain, monggo! Terpenting rejetting agar udara bertekanan dan bahan bakar tetap imbang hingga putaran atas.

Tak ketinggalan, media penyalur bahan bakar dari tangki bahan bakar ke karburator. Penyakit yang lazim terjadi, bensin mengalami back flow (berbalik) karena tertiup udara bertekanan. Mengantisipasinya dengan pompa bahan bakar elektrik dari mobil injeksi.

Tekanan besar dari pompa bensin Mercedes-Benz ini akan diatur fuel pressure regulator (FPR) agar karbu tak banjir. Tak ada FPR khusus buat aplikasi turbo di motor. Makanya FPR yang dipakai merupakan hasil modifikasi dari pompa bensin mekanis milik mobil. “Merek Magneti Marelli buatan Italia”.
Setelah semua part terkumpul, baru dibuat skema penempatan yang ideal di motor. Termasuk menempatkan turbo intercooler kecil di sisi kiri mesin. Semua harus cermat karena kebanyakan pemilik ingin fairing bisa terpasang kembali.

Bisa dibayangkan bentuk piping dari turbo menuju intercooler dan karburator. Tanpa bantuan silicone hose buat setiap sambungan, rasanya sulit merakit dengan sempurna. Harus diingat, udara yang mengalir dari sistem turbo bertekanan tinggi sehingga tak boleh ada kebocoran sedikit pun.

Dijamin, tenaga naik di atas 10 dk!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar